I. Kita Harus Menjadi Saksi untuk Aspek Kebenaran Mengenai Inkarnasi Tuhan

I. Kita Harus Menjadi Saksi untuk Aspek Kebenaran Mengenai Inkarnasi Tuhan

1. Tuhan Yesus sendiri bernubuat bahwa Tuhan akan berinkarnasi pada akhir zaman dan muncul sebagai Anak manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga" (Lukas 12:40).
"Karena sama seperti petir yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25).
"Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia" (Mat.25:6).
"Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20).
"Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15).
"Kemudian aku berbalik untuk melihat suara yang berbicara denganku. Dan ketika berpaling, aku melihat tujuh kaki dian dari emas; dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seseorang yang menyerupai Anak Manusia, berpakaian jubah sampai ke kaki, dan mengenakan ikat pinggang dari emas. Kepala dan rambut-Nya seputih bulu domba, putih seperti salju, dan mata-Nya seperti nyala api. Dan kaki-Nya seperti tembaga mengkilap, seakan-akan membara dalam perapian dan suara-Nya bagaikan gemuruh air bah. Dan di tangan kanan-Nya ada tujuh bintang: dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua; dan wajah-Nya bercahaya bagaikan matahari yang bersinar dengan terik" (Wahyu 1:12-16).
Firman Tuhan yang Relevan:
Yesus berkata bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, tetapi apakah engkau tahu betul makna perkataan-Nya yang sesungguhnya? Mungkinkah Dia telah mengatakan maknanya kepada kelompokmu ini? Engkau memang tahu bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, yakni menaiki suatu awan, tetapi apakah engkau tahu persis bagaimana Tuhan itu sendiri melakukan pekerjaan-Nya? Jika engkau betul-betul dapat mengerti, bagaimana perkataan Yesus dijelaskan? Dia berkata, "Kapan Anak Manusia datang pada akhir zaman, Dia sendiri tidak tahu, para malaikat tidak, para utusan di surga tidak, apalagi manusia. Hanya Bapa sendiri, yaitu, hanya Roh yang tahu." Jika engkau dapat melihat dan mengetahui, bukankah perkataan tersebut tidak ada gunanya? Bahkan Anak Manusia sendiri pun tidak mengetahuinya, tetapi engkau malah dapat melihat dan mengetahuinya? Jika engkau telah melihat sendiri, bukankah sia-sia saja ucapan tersebut? Dan apa yang dikatakan Yesus saat itu? "Tetapi mengenai hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, tidak juga malaikat di surga, hanya Bapa-Ku yang di surga yang tahu. Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia. … Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" Anak Manusia pun tidak tahu kapan hari itu tiba. Anak Manusia ini mengacu pada daging inkarnasi Tuhan, seorang manusia yang normal dan biasa. Orang ini sendiri pun tidak tahu, bagaimana mungkin engkau tahu?"
dari "Visi Pekerjaan Tuhan 3" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Ada orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan sendiri berkata bahwa Dia akan datang di atas awan. Memang benar bahwa Tuhan sendiri berkata demikian, tetapi tidakkah engkau tahu bahwa tidak ada orang yang dapat memahami misteri Tuhan? Tidakkah engkau tahu bahwa tidak ada manusia yang bisa menjelaskan firman Tuhan? Apakah engkau yakin, tanpa ragu, bahwa engkau dicerahkan dan diterangi oleh Roh Kudus? Tentunya bukan itu yang ditunjukkan Roh Kudus kepadamu secara langsung seperti itu? Apakah Roh Kudus yang memerintahkan, ataukah gagasanmu sendiri yang membuatmu berpikir demikian? Engkau berkata, "Ini dikatakan oleh Tuhan sendiri." Namun, kita tidak dapat menggunakan gagasan dan pikiran kita sendiri untuk mengukur firman Tuhan. Mengenai perkataan yang diucapkan Yesaya, bisakah engkau dengan kepastian mutlak menjelaskannya? Apakah engkau berani menjelaskan perkataannya? Karena engkau tidak berani menjelaskan perkataan Yesaya, mengapa engkau berani menjelaskan perkataan Yesus? Siapakah yang lebih mulia, Yesus atau Yesaya? Karena jawabannya adalah Yesus, mengapa engkau menjelaskan perkataan yang diucapkan Yesus? Akankah Tuhan memberitahumu lebih dahulu tentang pekerjaan-Nya? Tidak satu pun makhluk yang bisa tahu, tidak juga para utusan di surga, bahkan tidak pula Anak Manusia, jadi bagaimana engkau bisa tahu?
dari "Visi Pekerjaan Tuhan 3" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
"Barangsiapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang Roh berucap kepada gereja-gereja." … Ada banyak manusia absurd yang percaya bahwa firman dari Roh Kudus seharusnya turun langsung dari surga ke telinga manusia. Setiap orang yang berpikir seperti ini tidak memahami pekerjaan Tuhan. Sesungguhnya, ucapan-ucapan yang diucapkan Roh Kudus adalah ucapan-ucapan yang diucapkan Tuhan yang menjadi daging. Roh Kudus tidak dapat berbicara langsung kepada manusia, dan Yahweh tidak berbicara langsung kepada manusia, bahkan di Zaman Hukum Taurat. Bukankah lebih tidak mungkin lagi Ia berbuat demikian di zaman sekarang? Untuk Tuhan dapat berfirman melakukan pekerjaan Ia harus menjadi daging, jika tidak, pekerjaan-Nya tidak dapat mencapai tujuan-Nya. Mereka yang menyangkal Tuhan yang menjadi daging adalah mereka yang tidak mengenal Roh atau prinsip-prinsip kerja Tuhan.
dari "Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Mendefinisikan Tuhan dalam konsepsi-konsepsinya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Selama ribuan tahun, manusia telah begitu rindu untuk dapat menyaksikan kedatangan sang Juruselamat. Manusia sangat rindu melihat Yesus sang Juruselamat di atas awan putih, saat Ia sendiri turun ke antara mereka yang selama ribuan tahun telah merindukan dan mendambakan-Nya. Manusia telah merindukan agar sang Juruselamat datang dan bersatu kembali dengan umat-Nya, yakni, agar Yesus sang Juruselamat datang kembali kepada orang-orang yang telah dipisahkan dari-Nya selama ribuan tahun. Manusia berharap Ia akan melakukan lagi pekerjaan penebusan yang dahulu dilakukan-Nya di antara orang Yahudi, akan berbelas kasihan dan mengasihi manusia, akan mengampuni dosa manusia, menanggung dosa manusia, dan bahkan menanggung segala pelanggaran manusia serta membebaskan manusia dari dosa. Mereka merindukan Yesus sang Juruselamat tetap sama seperti sebelumnya—Juruselamat yang dicintai, manis, dan dipuja, yang tak pernah murka terhadap manusia, dan tak pernah mencela manusia. Juruselamat ini mengampuni dan menanggung semua dosa manusia, dan bahkan mati di atas kayu salib bagi manusia sekali lagi. Semenjak Yesus pergi, murid-murid yang mengikuti-Nya, dan semua orang kudus yang diselamatkan berkat nama-Nya, terus merindukan-Nya dan menantikan-Nya dengan penuh harap. Semua orang yang diselamatkan oleh kasih karunia Yesus Kristus selama Zaman Kasih Karunia menanti-nantikan datangnya hari kesukaan di akhir zaman, saat Yesus sang Juruselamat datang di atas awan putih dan menampakkan diri di antara manusia. Tentu saja, ini juga keinginan semua orang yang menerima nama Yesus sang Juruselamat saat ini. Di seluruh alam semesta, semua orang yang mengenal keselamatan dari Yesus sang Juruselamat sangat mendambakan kedatangan Yesus Kristus yang tiba-tiba, untuk menggenapi firman-Nya ketika berada di bumi: "Aku akan datang dengan cara yang sama seperti Aku pergi." Manusia percaya bahwa setelah penyaliban dan kebangkitan, Yesus kembali ke surga di atas awan putih, lalu mengambil tempat-Nya di sebelah kanan Yang Mahatinggi. Begitu pula, manusia beranggapan bahwa Yesus akan turun, sekali lagi di atas awan putih (awan ini mengacu pada awan yang dinaiki Yesus waktu Ia kembali ke Surga), ke antara orang-orang yang sangat mendambakan-Nya selama ribuan tahun, dan bahwa Ia akan mengambil rupa orang Yahudi dan mengenakan pakaian mereka. Setelah menampakkan diri kepada manusia, Ia akan mengaruniakan makanan kepada mereka, dan membuat aliran-aliran air hidup menyembur bagi mereka, dan akan hidup di antara manusia, penuh kasih karunia dan kasih, hidup dan nyata. Demikian seterusnya. Namun, Yesus sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Ia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Ia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan tidak menampakkan diri kepada semua manusia sembari mengendarai awan putih. Ia sudah datang, tetapi manusia tidak mengenali-Nya, dan tetap mengabaikan kedatangan-Nya. Manusia hanya menantikan-Nya tanpa tujuan, tanpa menyadari bahwa Ia telah turun di atas awan putih (awan yang adalah Roh-Nya, perkataan-Nya, dan seluruh watak-Nya, serta seluruh keberadaan-Nya), dan kini Ia berada di antara sekelompok pemenang yang akan dibentuk-Nya pada akhir zaman. Manusia tidak mengetahui hal ini: Walaupun Yesus, Juruselamat yang kudus itu, penuh kasih sayang dan mengasihi manusia, bagaimana mungkin Ia bekerja dalam "bait" yang didiami oleh roh-roh yang cemar dan najis? Meskipun manusia sedang menantikan kedatangan-Nya, bagaimana mungkin Ia menampakkan diri kepada orang-orang yang memakan daging orang yang tidak benar, meminum darah orang yang tidak benar, mengenakan pakaian orang yang tidak benar, yang percaya kepada-Nya, tetapi tidak mengenal-Nya, dan yang selalu menuntut-Nya? Manusia hanya mengetahui bahwa Yesus sang Juruselamat itu penuh kasih dan belas kasihan, dan Ia adalah korban penghapus dosa yang penuh penebusan. Akan tetapi, manusia tidak tahu bahwa Ia juga adalah Tuhan itu sendiri, yang sangat penuh dengan kebenaran, kemegahan, murka, dan penghakiman, memiliki otoritas serta penuh dengan kehormatan. Oleh karena itu, meskipun manusia sungguh-sungguh mendambakan dan menginginkan kedatangan kembali sang Penebus, dan meskipun Surga tergerak oleh doa-doa manusia, Yesus sang Juruselamat tidak menampakkan diri kepada mereka yang percaya kepada-Nya tetapi tidak mengenal-Nya.
dari "Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas 'Awan Putih'" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tuhan diam dan tidak pernah menampakkan diri kepada kita tetapi pekerjaan-Nya tidak pernah berhenti. Dia memandang seluruh dunia dan memerintah atas segala sesuatu, dan memandang perkataan serta perbuatan manusia. Pengelolaan-Nya dilaksanakan dalam beberapa langkah dan menurut rencana-Nya. Rencana itu dijalankan dengan diam-diam, tanpa efek dramatis, tetapi langkah kaki-Nya semakin mendekat kepada umat manusia dan takhta penghakiman-Nya ditegakkan di seluruh alam semesta dalam kecepatan cahaya, dan segera diikuti oleh turunnya takhta-Nya di antara kita. Betapa pemandangan yang megah, pemandangan yang mulia dan mencengangkan. Seperti burung merpati, dan singa yang mengaum, Roh datang di antara kita. Dia bijaksana, Dia benar dan megah. Dia diam-diam datang di antara kita, memiliki otoritas dan penuh dengan kasih dan belas kasihan. Tidak ada yang sadar akan kedatangan-Nya, tidak ada yang menyambut kedatangan-Nya, dan tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan-Nya. Hidup manusia tetap tidak berubah, hatinya tidak ada perubahan dan hari-hari berlalu seperti biasa. Tuhan hidup di antara kita seperti orang biasa, sama seperti pengikut yang paling tidak kelihatan dan orang percaya biasa. Dia memiliki pengejaran sendiri, tujuan sendiri, dan Dia memiliki keilahian yang tidak dimiliki manusia biasa. Tidak ada yang memerhatikan keilahian-Nya, dan tidak ada yang tahu perbedaan substansi-Nya dengan orang biasa. Kita tinggal bersama-Nya, tanpa dibatasi dan tidak takut, karena kita memandang Dia tidak lebih daripada orang percaya yang tidak penting.
dari "Memandang Penampakan Tuhan dalam Penghakiman dan Hajaran-Nya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tuhan berinkarnasi di daratan Tiongkok, yang disebut oleh rekan-rekan sebangsa di Hong Kong dan Taiwan sebagai daerah pedalaman. Ketika Tuhan datang dari atas ke bumi, tidak seorang pun di surga dan bumi mengetahui tentang hal itu, karena inilah arti yang sesungguhnya dari Tuhan yang datang kembali secara tersembunyi. Dia telah bekerja dan hidup sebagai manusia untuk waktu yang lama, tetapi tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang hal itu. Bahkan sampai hari ini, tidak seorang pun mengenali-Nya. Mungkin ini akan tetap menjadi teka-teki yang abadi. Kedatangan Tuhan sebagai manusia kali ini bukanlah sesuatu yang bisa disadari oleh siapa saja. Tidak peduli seberapa besar dan kuatnya pekerjaan Roh, Tuhan selalu tetap tenang, tidak pernah menunjukkan perasaan-Nya yang tersembunyi. Orang bisa saja mengatakan seolah-olah tahap pekerjaan-Nya ini sedang berlangsung di alamsurgawi. Meskipun hal itu sangat jelas bagi semua orang, tidak seorang pun mengenalinya. Ketika Tuhan menyelesaikan tahap pekerjaan-Nya ini, semua orang akan terbangun dari mimpi panjang mereka dan mengubah sikap mereka di masa lalu. …Pada waktu fajar menyingsing, tanpa sepengetahuan siapa pun, Tuhan datang ke bumi dan memulai kehidupan-Nya dalam rupa manusia. Manusia tidak menyadari momen ini. Mungkin mereka semua sedang tertidur pulas, mungkin banyak yang terjaga dengan waspada sambil menunggu, dan mungkin banyak yang sedang berdoa dalam hati kepada Tuhan yang di surga. Namun di antara sekian banyak orang ini, tidak seorang pun mengetahui bahwa Tuhan telah tiba di bumi. Tuhan bekerja dengan cara ini agar lebih lancar melakukan pekerjaan-Nya dan mencapai hasil yang lebih baik, dan hal itu juga dimaksudkan untuk menghindari lebih banyak pencobaan. Ketika aktivitas tidur manusia di musim semi berakhir, pekerjaan Tuhan telah lama selesai dan Dia akan pergi, mengakhiri kehidupan pengembaraan dan masa tinggal-Nya yang singkat di bumi.
dari "Pekerjaan dan Jalan Masuk (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Orang-orang yang tidak menerima kebenaran, tetapi mereka dengan buta menantikan kedatangan Yesus di atas awan putih, pasti akan menghujat Roh Kudus, dan merekalah golongan orang yang akan dimusnahkan. Engkau sekalian hanya menginginkan kasih karunia Yesus, dan hanya ingin menikmati alam surgawi yang penuh kebahagiaan, tetapi engkau sekalian tidak pernah mematuhi perkataan yang diucapkan Yesus, dan tidak pernah menerima kebenaran yang dinyatakan Yesus saat Ia kembali menjadi daging. Apa yang akan engkau sekalian tunjukkan demi menukar kenyataan bahwa Yesus datang kembali di atas awan putih? Apakah disebut ketulusan jika engkau sekalian terus-menerus berbuat dosa, tetapi kemudian berulang kali mengakuinya? Korban apa yang akan engkau sekalian persembahkan kepada Yesus yang datang kembali di atas awan putih? Apakah itu jerih payah kerja engkau sekalian selama bertahun-tahun yang justru membuat engkau sekalian meninggikan diri? Apa yang akan engkau sekalian tunjukkan untuk membuat Yesus yang datang kembali itu percaya kepada engkau sekalian? Apakah sifat sombongmu, yang tidak mematuhi kebenaran?
dari "Ketika Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus Adalah Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Aku berkata kepada engkau sekalian, mereka yang percaya kepada Tuhan karena mengikuti tanda-tanda pasti tergolong sebagai orang-orang yang akan mengalami kehancuran. Mereka yang tidak mampu menerima perkataan Yesus yang telah kembali menjadi daging pastilah keturunan neraka, keturunan penghulu malaikat, golongan yang akan mengalami kehancuran kekal. Mungkin banyak orang tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang suci yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau sekalian melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan mata engkau sekalian sendiri, itu akan menjadi penampakan publik Sang Matahari kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itulah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itulah tanda berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan, dan saatnya Tuhan memberi upah orang baik menghukum yang jahat. Penghakiman Tuhan akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, ketika hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa "Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu" akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang mengumumkan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan yang sebenarnya. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus menangani mereka pada saat Ia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu sombong. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan kembali Yesus adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalan engkau sekalian sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan sombong, tapi patuhilah tuntunan Roh Kudus dan rindukan mencari kebenaran; hanya dengan cara ini engkau sekalian akan mendapatkan manfaatnya.
dari "Ketika Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus Adalah Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Aku berharap agar saudara-saudari yang mencari penampakan Tuhan tidak mengulangi tragedi sejarah ini. Engkau sekalian tidak boleh menjadi orang-orang Farisi masa kini dan sekali lagi menyalibkan Tuhan di kayu salib. Engkau sekalian harus sungguh-sungguh memikirkan cara menyambut kedatangan Tuhan kembali, dan tahu dengan jelas cara menjadi seseorang yang tunduk pada kebenaran. Inilah tanggung jawab setiap orang yang menantikan kembalinya Yesus di awan-awan. Kita harus membuka mata rohani kita dan tidak termakan kata-kata yang penuh khayalan. Kita harus merenungkan pekerjaan Tuhan yang nyata dan harus melihat Tuhan dengan benar. Jangan terbawa atau tersesat dalam khayalan engkau sekalian, nantikanlah selalu hari ketika Tuhan Yesus tiba-tiba turun di antara engkau sekalian di atas awan untuk membawa engkau sekalian yang tidak pernah mengenal-Nya atau melihat-Nya, dan tidak tahu cara melakukan kehendak-Nya. Lebih baik pikirkan hal-hal yang nyata!
dari "Prakata, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Posting Komentar

0 Komentar